Mereka Mempersembahkan Emas, Kemenyan dan Mur.
Tugas Renungan Natal (Rudi Girsang)
Ayat: Matius 2:11. TB Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Dalam perayaan Natal yang sering kita rayakan sering kita mendengar bahwa peristiwa tersebut diberitahukan kepada malaikat kepada para gembala yang ada di padang penggembalaan. Berbahagialah mereka, baik itu gembala maupun kita sekarang ini, yang mendapatkan pemberitahuan bahwa Dia telah hadir bagi kita. Bagaimana dengan orang yang tidak mendapatkan kesempatan yang sangat berharga tersebut ?
Matius ternyata menceritakan suatu peristiwa, dimana orang Majus, ternyata mampu mengetahui peristiwa kelahiran-Nya walaupun tidak secara langsung mendapatkan pemberitahuaan dari malaikat. Kok bisa.
Sesuai namanya, Majus berarti Maji. Kalau kita masih kurang familiar, bagaimana dengan kata Magician. Mereka adalah orang orang yang sangat mengakrabi alam melalui peristiwa alam terutama perbintangan. Intinya mereka bukan orang Israel. Pada saat itu mereka mengetahui bahwa ada Bintang Timur, yang lain daripada bintang lainnya, yang menurut pengetahuan mereka, bahwa Bintang tersebut tidak hanya menggambarkan kelahiran seorang bayi, tetapi Raja segala raja. Untuk itu mereka mencari dimana sumbernya. Dan usaha mereka untuk menemukan Bayi yang dilahirkan tersebut memakan waktu hingga dua tahun.
Ketika usaha mereka berhasil, tentunya ada banyak rintangan, mereka sudah mempersiapkan persembahan yang indah berupa emas, kemenyan, dan mur. Barang barang yang dipersembahakan ini merupakan hadiah yang umumnya diberikan kepada orang tertentu saja, umumnya oarang dan keluarga yang cukup terpandang. Terus apa relevansinya dengan kita yang mungkin dari kecil sudah mengenal siapa yang diperingati dalam peristiwa Natal ?
Ternyata peristiwa Natal tidak hanya diberitahukan oleh dua penulis yang kita kenal, yakni Matius dan Lukas; Tetapi juga diceritakan oleh bangsa lain, salah satunya orang Majus. Artinya ada hubungannya dengan peristiwa tidak langsung. Contohnya kita ambil dari cerita orang kaya dan Lazarus yang sama sama mati; Kemudian Lazarus berada dipangkuan Abraham sementara orang kaya tersebut tidak. Pada akhir cerita orang kaya tersebut ingin agar saudaranya yang masih hidup diberi kesempatan langsung untuk mendengar cerita ini; Tetapi jawaban yang diperoleh adalah telah tersedia kitab nabi nabi.
Seringkali dalam hubungan keimanan kita, kita mengharapkan adanya peristiwa besar atau pemberitaan langsung dari malaikat, agar kita memiliki kebanggan tertentu. Dan tujuan lainnya agar lingkungan kita menghargai kita. Ingatlah bahwa semuanya itu tidak harus melalui pemberitahuan malaikat, tidak harus melalui mujizat besar; Tetapi kita harus mencarinya. Dimana ? Kita harus mampu belajar dari orang Majus. Mereka mendapatkannya dari kemapuannya, dari ilmu yang dipelajarinya. Kita juga harus mampu mensinergikan kemampuan yang kita miliki untuk mendapatkan pemretahuan langsung dimana Raja berada. Apakah selesai. Ternyata Belum.
Dengan kemampuan yang mereka miliki ternyata mereka juga mempersembahkan hadiah khusus saat mereka bertemu dengan sang Raja. Dan hadiah tersebut telah mereka persiapkan sebelum mereka bertemu. Adakalanya kita jarang meneladani cerita orang Majus ini. Alangkah seringnya kita menyambut peristiwa Natal dengan biasa biasa saja. Bahkan suatu peristiwa yang kuranng memiliki makna. Sama dengan hari hari lainnya.
Mungkin adalah suatu hal yang aneh bila dalam peristiwa Natal kita membawa emas, kemenyan, dan mur bila dilakukan saat ini. Tetapi intinya kita harus memberikan persembahan yang berharga saat kita menjumpai sang Raja. Bagaimana seandainya ungkapan 'Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu' kita jalankan. Tentu akan sangat indah.
Amin
Judul:
Teks Alkitab: Matius 2:11
Nama Penulis: Rudi Girsang