Menjadi Manusia Baru

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Natal Nov/Des 2011 - Inriaty

Efesus 4:17-32

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, dalam suasana sukacita Natal ini, kita belajar dari Paulus yang menasihatkan agar jemaat jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah, jauh dari persekutuan dengan Allah, jemaat haruslah menampakkan sikap hidup yang berbeda, menanggalkan manusia lama yang penuh nafsu menyesatkan dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan.

Jadi ketika orang telah menerima Kristus, Paulus mengingatkan supaya ia sungguh-sungguh mengalami perubahan. Ia harus terus-menerus dibaharui dalam roh dan pikiran. Sebagai orang-orang yang telah mengenakan manusia baru, menerima Yesus dan mengalami pertobatan, jemaat haruslah menampakkan sikap hidup yang memberi teladan bagi banyak orang. Paulus menuliskan ciri manusia baru yang harus dilakukan orang percaya, yaitu:

1. Membuang dusta dan berkata benar seorang terhadap yang lain (ayat 25).
Jemaat tidak hidup dalam kebohongan melainkan menyampaikan hal-hal yang benar berdasarkan fakta, bukan rekaan semata.
2. Janganlah marah sampai matahari terbenam (ayat 26).
Jemaat jangan terbawa amarah tetapi dapat meredamnya, supaya amarah itu tidak memicu timbulnya perbuatan yang berakibat dosa.
3. Orang yang mencuri jangan lagi mencuri, tetapi harus bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri (ayat 28).
Jemaat tidak mencuri tetapi bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan berdiakonia kepada orang yang berkekurangan.
4. Jangan ada perkataan kotor keluar dari mulut tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun (ayat 29).
Tidak mengucapkan kata-kata kotor, makian, umpatan, sumpah-serapah, tetapi gunakanlah kata-kata yang sopan, berhikmat dan berwibawa untuk membangun.
5. Jangan mendukakan Roh Kudus (ayat 30).
Tidak mendukakan Roh Kudus Allah dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan etika Kristiani. Orang percaya dimintakan untuk menyukakan Roh Kudus.
6. Membuang segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, fitnah, kejahatan dan saling mengampuni (ayat 31-32).
Sikap ini bercermin dari tindakan Allah dalam Kristus yang telah mengampuni umat-Nya. Dengan demikian damai sejahtera Allah dapat dinyatakan dalam kehidupan bersama.

Kiranya melalui perayaan Natal Yesus Kristus saat ini, kita penuh sukacita, bertekad untuk melakukan 6 ciri manusia baru yang diajarkan Rasul Paulus sehingga kita mampu untuk menjadi terang di tengah keluarga, jemaat dan masyarakat, serta dapat menuntun banyak orang untuk mengalami hidup baru di dalam Kristus. Amin.

Salam
Inriaty