LILIN PENGHARAPAN ADVEN
LIMA LILIN SAAT NATAL (Seri Khotbah Adven)
"Lilin Pengharapan Adven" (Matius 1:22-23)
PENGANTAR: Hari ini adalah hari Minggu pertama di masa Adven. Masa Adven terdiri dari empat minggu sebelum Natal. Ini adalah tradisi lama yang berasal dari tahun 400-an ketika gereja mula-mula mengamati periode persiapan menjelang Natal.
Masa Adven adalah masa ketika kita mempersiapkan hati dan pikiran kita untuk menyambut kedatangan Anak Allah, Juru selamat kita, Yesus Kristus. Kata "Adven" berarti "datang", dan masa Adven berfokus pada kegiatan memperingati kedatangan Kristus yang pertama kali pada hari Natal dan juga mengantisipasi kedatangan Kristus yang kedua kalinya.
Pada masa Adven ini, kami akan membagikan serangkaian pesan yang mengeksplorasi berbagai tema yang diwakili oleh lima lilin pada Karangan Bunga Adven. Meskipun lilin telah digunakan di berbagai gereja untuk waktu yang lama, Karangan Bunga Adven adalah tradisi yang cukup baru dalam sejarah gereja. Karangan bunga Adven pertama kali ditemukan oleh seorang pendeta Jerman pada tahun 1839. Dia membuatnya dari roda gerobak tua. Karangan bunga ini sebenarnya memiliki dua puluh delapan lilin -- dua puluh empat lilin merah kecil yang dipasang di pinggiran roda itu dan diselingi dengan empat lilin putih yang lebih besar.
Sang pendeta merancang karangan bunga ini untuk memuaskan rasa penasaran anak-anak di sekolah misi yang setiap hari selalu bertanya kepadanya, "Apakah Natal sudah tiba?" Karena itu, mereka akan menyalakan lilin baru setiap hari untuk membantu anak-anak kecil itu menghitung hari sampai hari Natal tiba. Lilin yang lebih besar dinyalakan pada hari Minggu dan lilin yang lebih kecil pada hari-hari di antaranya.
Seiring dengan menyebarnya tradisi, lilin-lilin yang lebih kecil dibuang dan digantikan dengan karangan bunga dengan empat lilin yang lebih besar dan lilin kelima di tengahnya (meskipun banyak keluarga terus menggunakan beberapa bentuk Kalender Adven untuk membantu anak-anak mereka menghitung hari sampai Natal tiba). Empat lilin di luar dinyalakan pada setiap hari Minggu Adven, sementara lilin di tengah dinyalakan hanya pada Malam Natal atau Hari Natal. Ada berbagai interpretasi dari lilin-lilin tersebut, tetapi skema yang paling umum adalah lilin pertama melambangkan pengharapan, lilin kedua melambangkan kedamaian, lilin ketiga melambangkan sukacita, dan lilin keempat melambangkan kasih. Lilin kelima dan yang berada di tengah, tentu saja, melambangkan Kristus.
Meskipun Karangan Bunga Adven merupakan tradisi yang cukup baru dalam sejarah gereja, tema-tema pengharapan, kedamaian, sukacita, dan kasih ini sudah ada sejak Natal pertama dan seterusnya. Tema-tema tersebut berakar kuat dalam Kitab Suci, dan karenanya sangat tepat jika pada masa Adven ini kita meluangkan waktu untuk merenungkan berbagai tema tersebut dalam terang Kitab Suci dan kisah Natal.
Lilin pertama melambangkan pengharapan, karena itu hari ini kita akan melihat bagaimana pengharapan dalam Kristus berkaitan dengan masa Adven dan Natal, serta dengan kehidupan kita saat ini. Kita akan melihat berbagai ayat Alkitab di sepanjang pesan ini, tetapi kita akan mulai dengan perikop pengharapan yang digenapi dari Matius 1. (Bacalah Matius 1:22-23 dan berdoalah.)
Lilin Adven yang pertama melambangkan pengharapan. Pengharapan adalah tema penting yang berkaitan dengan Natal, dan terutama berkaitan dengan masa Adven menjelang Natal. Dunia kita sangat membutuhkan pengharapan. Banyak orang saat ini hidup tanpa pengharapan atau telah putus asa. Akan tetapi, Kristus datang pada hari Natal untuk memberikan pengharapan, dan itulah yang ingin kita lihat dalam Kitab Suci pada hari ini.
Hari ini kita akan melihat tiga aspek pengharapan yang berkaitan dengan Kristus dan Natal. 1) Pengharapan di dalam Kristus membuat Anda dapat melewati penantian. 2) Pengharapan di dalam Kristus menolong Anda untuk terus maju. Dan. 3) Pengharapan di dalam Kristus tidak mengecewakan.
I. Pengharapan di dalam Kristus akan membawa Anda melewati penantian (Kejadian 2:16,17, 3:15, 12:2-3; Yesaya 7:140
Pertama-tama, pengharapan di dalam Kristus akan membuat Anda melewati masa penantian. Masa Adven adalah masa penantian. Ini adalah waktu untuk kita mengingat masa penantian panjang yang mendahului kedatangan Kristus yang pertama, dan juga waktu untuk kita merenungkan masa penantian akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya.
Masa penantian yang pertama itu membentang dari Kejadian sampai Matius; dari Adam dan Hawa sampai Yusuf dan Maria, dari Taman Eden sampai palungan di Betlehem.
Sinyal pengharapan pertama selama masa penantian yang panjang itu muncul tak lama setelah Adam dan Hawa memberontak terhadap Allah di Taman Eden. Allah berfirman kepada Adam: "Kamu boleh makan dari segala pohon apa yang ada di taman ini, tetapi kamu jangan makan dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, sebab pada hari kamu memakannya, kamu pasti akan mati." (Kejadian 2:16-17, AYT) Adam dan Hawa tidak mematuhi perintah Allah ini sehingga membawa kematian, bukan hanya pada diri mereka sendiri tetapi juga pada seluruh umat manusia yang akan datang.
Ketika Allah menampakkan diri di Taman Eden dan menjatuhkan hukuman kepada Adam, Hawa, dan ular itu, semuanya tampak suram -- tetapi terselip secercah harapan dalam penghakiman Allah terhadap si ular. Allah mengatakan kepada ular dalam Kejadian 3:15: "Aku akan mengadakan permusuhan antara kamu dan perempuan ini, dan di antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan kamu akan meremukkan tumitnya." (Kejadian 3:15, AYT)
Ular dan keturunannya melambangkan Iblis dan semua orang yang mengikuti jalan Iblis. Perempuan dan keturunannya melambangkan Hawa dan semua orang yang mengasihi dan mengikut Allah. Dan memang sudah ada permusuhan antara Iblis dan mereka yang mengikut Allah sejak di Taman Eden.
Namun, bahkan dalam kata-kata penghukuman ini pun terdapat secercah harapan bagi umat Allah. Karena meskipun keturunan perempuan itu pada awalnya mewakili banyak keturunan Hawa, ayat 15 berfokus pada satu individu khusus yang akan menang atas Iblis dan kejahatan yang telah ditimbulkannya pada umat manusia. Setan akan meremukkan tumit dari individu khusus ini, tetapi orang itu akan meremukkan kepala Setan, dan mengakhiri kekuasaan Setan yang menyengsarakan umat manusia.
Sinyal-sinyal pengharapan dalam bentuk nubuat ini terus berlanjut sepanjang periode Perjanjian Lama. Dalam Kejadian 12, Allah memanggil Abraham dan berjanji kepadanya: "Aku akan menjadikanmu suatu bangsa yang besar, dan Aku akan memberkatimu, dan membuat namamu masyhur, dan kamu akan menjadi berkat. Aku akan memberkati mereka yang memberkatimu, tetapi orang yang mengutukmu akan Aku kutuk. Melaluimu semua kaum di bumi akan diberkati." (Kejadian 12:2-3, AYT)
Allah menggenapi janji ini dengan melahirkan bangsa Israel sebagai keturunan Abraham, dan melalui bangsa Israel, Allah terus memberikan janji-janji tentang individu istimewa yang akan membawa berkat bagi semua bangsa di bumi. Melalui tahun-tahun penantian yang panjang, nubuat-nubuat tersebut menjadi semakin spesifik dengan fokus pada Mesias yang akan datang sebagai nabi, imam, dan raja untuk menyelamatkan umat-Nya.
Sekitar tahun 700 SM, kita sampai pada nabi Yesaya yang mengatakan kepada Raja Yehuda dalam Yesaya 7:14: "Karena itu, TUHAN sendiri akan memberimu satu tanda ini: Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, nama-Nya akan disebut: Imanuel." (Yesaya 7:14, AYT) Ini adalah nubuat yang paling jelas tentang keturunan yang dijanjikan akan datang dan membebaskan umat-Nya.
Masih ada penantian selama berabad-abad yang harus dilalui, tetapi nubuat-nubuat ini dan nubuat-nubuat lain yang serupa terus memberikan pengharapan kepada bangsa itu. Masa-masa itu adalah masa yang panjang dan sulit bagi bangsa Israel, tetapi pengharapan mereka akan Mesias, Kristus yang akan datang, menolong mereka melewati masa-masa penantian itu.
Dan hal yang sama juga berlaku bagi kita saat ini. Kita semua mengalami masa-masa penantian dalam hidup kita, dan kita membutuhkan pengharapan untuk menolong kita melewati penantian tersebut. Menunggu bukanlah sesuatu yang mudah, dan apa pun yang sedang Anda tunggu hari ini, saya ingin Anda tahu bahwa ada pengharapan di dalam Kristus. Apakah Anda sedang menantikan petunjuk Allah atau tawaran pekerjaan atau jawaban doa atau tanggapan dari seseorang yang Anda kasihi -- apa pun yang sedang Anda nantikan hari ini, ada pengharapan di dalam Kristus, dan lilin pengharapan mengingatkan kita bahwa pengharapan di dalam Kristus akan membawa Anda melewati penantian ini.
II. Pengharapan di dalam Kristus menolong Anda terus maju (Bilangan 24:17; Yesaya 60:3; Matius 2:1-2, 28:19; 2 Korintus 4:16-18)
Pengharapan di dalam Kristus membuat Anda dapat melewati penantian, dan pengharapan di dalam Kristus menolong Anda untuk terus maju. Bagian penting dari kisah Natal berkaitan dengan orang-orang Majus yang melakukan perjalanan untuk melihat Yesus beberapa waktu setelah Dia dilahirkan. Orang Majus adalah penyihir pagan atau peramal yang mempelajari bintang-bintang dan menafsirkan mimpi. Kita menemukan contoh-contoh awal tentang orang Majus dalam kitab Keluaran bersama Musa di Mesir, dan kemudian dalam kitab Daniel. Kita tidak diberitahu berapa banyak orang Majus yang mengunjungi Yesus, tetapi tradisi-tradisi selanjutnya menyebutkan jumlah yang bervariasi; dua belas orang atau tiga orang.
Kita membaca tentang orang-orang Majus dalam Matius 2: "Sekarang, setelah Yesus lahir di Betlehem, di Yudea, pada zaman Raja Herodes, lihat, orang-orang Majus dari Timur datang ke Yerusalem. Mereka bertanya, "Di manakah Dia, Raja orang Yahudi yang dilahirkan itu? Sebab, kami telah melihat bintang-Nya di timur dan kami datang untuk menyembah-Nya." (Matius 2:1-2, AYT)
Peran orang Majus dalam peristiwa ini penting karena beberapa alasan. Mereka adalah penggenapan nubuat Perjanjian Lama yang berbicara tentang bangsa-bangsa dan raja-raja yang akan datang ke Sion untuk menyembah Tuhan (Yesaya 60:3). Kedatangan mereka kepada Kristus adalah sebuah pertanda bahwa Injil akan diberitakan kepada bangsa-bangsa lain dan bangsa-bangsa yang jauh (Matius 28:19). Dan, hadiah yang mereka bawa untuk Kristus adalah hadiah yang layak bagi seorang raja, sesuai dengan kelahiran Yesus yang adalah Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.
Namun, yang ingin saya fokuskan pada hari ini adalah jarak yang mereka tempuh untuk bertemu dengan Kristus. Matius mengatakan bahwa mereka datang dari timur, jadi kemungkinan besar mereka berasal dari Babel atau Persia. Karena itu, mereka harus menempuh jarak yang sangat jauh, mungkin bahkan ribuan kilometer, melalui medan yang sulit dan berbahaya untuk datang dan melihat Kristus. Apa yang mendorong mereka untuk melakukan perjalanan itu?
Sekali lagi, jawabannya kembali kepada pengharapan. Mereka bertanya kepada Herodes, "Di manakah Dia, Raja orang Yahudi yang dilahirkan itu? Sebab, kami telah melihat bintang-Nya di timur dan kami datang untuk menyembah-Nya." (Matius 2:2, AYT)
Sekarang Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana mereka bisa menghubungkan bintang ini dengan kelahiran Mesias. Sebagai orang Majus, mereka pasti sangat tertarik dengan bintang dan nubuat, dan tentu saja mereka memiliki akses terhadap Kitab Suci Perjanjian Lama karena orang-orang Yahudi yang telah diasingkan di sana berabad-abad sebelumnya. Mungkin mereka berfokus pada nubuat dalam Bilangan 24:17 yang berbunyi: "Sebuah bintang akan datang dari Yakub. Tongkat kerajaan akan bangkit dari orang Israel." (Bilangan 24:17, AYT) Nubuat ini menghubungkan bintang dengan tongkat kerajaan atau raja Israel.
Namun, bagaimanapun juga, mereka tahu bahwa bintang itu memberi isyarat kepada mereka bahwa Mesias -- Kristus -- telah lahir, dan pengharapan di dalam Kristus inilah yang menolong mereka untuk pergi menyembah raja yang baru lahir di Israel.
Pengharapan di dalam Kristuslah yang menolong kita untuk terus melangkah maju dalam hidup. Kita semua mengalami cobaan dalam hidup, dan mudah sekali untuk berkecil hati. Pada saat itulah sangat penting untuk mengingat bahwa Allah menyertai Anda, bahwa Allah akan menolong Anda, bahwa Allah memiliki tujuan bagi Anda dalam pencobaan Anda, dan yang paling penting, bahwa kemuliaan kekal menanti Anda di surga.
Seperti yang Paulus tuliskan dalam 2 Korintus 4: "Itulah sebabnya, kami tidak pernah berkecil hati .... Sebab, penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami sebuah kelimpahan kekal kemuliaan yang melebihi segala-galanya. Kami tidak memperhatikan hal-hal yang kelihatan, melainkan hal-hal yang tidak kelihatan. Sebab, hal-hal yang kelihatan adalah sementara sedangkan hal-hal yang tidak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:16-18, AYT) Bagaimana Paulus terus maju ketika keadaan menjadi sulit? Dia memiliki pengharapan akan masa depan, dan pengharapan di dalam Kristus akan menolong Anda untuk terus maju.
III. Pengharapan di dalam Kristus tidak mengecewakan (Matius 1:22-23; Lukas 2:5-7, 25-32, 36-38; Roma 5:5, 8:23-25, 10:11)
Dan. 3) Pengharapan di dalam Kristus tidak mengecewakan. Seperti yang dikatakan dalam Roma 5:5: "Pengharapan tidak membuat kita malu, sebab kasih Allah telah dicurahkan dalam hati kita melalui Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:5, AYT)
Kisah Natal penuh dengan contoh-contoh cemerlang dari orang-orang yang menaruh pengharapan mereka kepada Kristus dan tidak dikecewakan. Kita telah melihat orang-orang Majus yang melakukan perjalanan jauh untuk melihat Kristus. Bayangkan jika mereka telah menempuh jarak sejauh itu dan Yesus tidak ada di sana. Hal itu tentu akan sangat mengecewakan! Namun, harapan mereka tidak mengecewakan. Mereka menemukan Kristus di Betlehem, seperti yang telah dinubuatkan.
Ada begitu banyak contoh lainnya juga. Ingatkah Anda dengan nubuat Yesaya tentang anak dara yang akan melahirkan seorang anak laki-laki? Nubuat itu digenapi ketika anak dara Maria melahirkan Kristus pada malam Natal yang pertama. Kita membaca dalam Injil Matius: "Semua hal ini terjadi untuk menggenapi yang difirmankan oleh Tuhan melalui nabi-Nya, "Lihatlah, seorang perawan akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki. Mereka akan menyebut nama-Nya Imanuel", yang artinya: "Allah beserta kita". (Matius 1:22-23, AYT)
Bagaimana dengan Maria? Maria diberitahu oleh malaikat bahwa dia akan melahirkan Sang Juru Selamat. Setiap kehamilan adalah masa penantian, penantian dan pengharapan, dan dalam hal ini kehamilan Maria juga tidak berbeda. Maka kita membaca dalam Lukas 2: "Yusuf meninggalkan Nazaret, kota di Galilea, dan menuju ke Yudea, ke kota Daud, yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari garis keturunan Daud, supaya ia didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya, yang sedang hamil. Ketika Yusuf dan Maria berada di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan. Maria pun melahirkan Anak laki-lakinya yang pertama. Ia membungkus-Nya dengan kain lampin dan membaringkan-Nya di dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan." (Lukas 2:5-7, AYT) Semua harapan Maria terhadap bayi itu -- yakni ketika bayi itu lahir dan dia menggendongnya, membungkusnya dengan lampin, serta membaringkan-Nya di dalam palungan -- dan semua pengharapan Maria kepada Kristus tidak dikecewakan.
Kemudian ada Simeon, seorang pria dari Yerusalem yang menantikan kedatangan Mesias. Kita membaca dalam Lukas 2: "Ada seorang laki-laki bernama Simeon yang tinggal di Yerusalem. Ia adalah orang yang benar dan saleh, yang menanti-nantikan penghiburan Allah atas Israel, dan Roh Kudus menyertainya. Roh Kudus memberitahunya bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Kristus yang diurapi Tuhan. Lalu, Simeon datang ke Bait Allah atas tuntunan Roh Kudus, ketika Yusuf dan Maria membawa Bayi Yesus ke Bait Allah untuk melaksanakan kepada-Nya apa yang telah ditentukan oleh hukum Taurat. Kemudian, Simeon menggendong Bayi itu dan memuji Allah, katanya, "Sekarang, ya Tuhan, kiranya Engkau mengizinkan pelayan-Mu ini pergi dalam damai, sesuai dengan firman-Mu; sebab mataku telah melihat keselamatan-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan semua bangsa; yaitu cahaya yang akan menerangi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan, dan yang menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." (Lukas 2:25-32, AYT) Tuhan berkata kepada Simeon bahwa dia akan melihat Mesias sebelum dia meninggal. Dan pada saat yang tepat ketika Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Bait Allah, Roh Kudus menggerakkan Simeon untuk pergi ke Bait Allah juga. Simeon menaruh pengharapannya kepada Kristus, dan dia tidak kecewa.
Lalu, ada nabiah Hana. Kita juga membaca tentang dia dalam Lukas 2. "Ada juga seorang nabiah, yaitu Hana .... Ia sudah sangat tua. Ia hanya hidup dengan suaminya selama tujuh tahun setelah pernikahannya, dan kemudian menjadi janda sampai usia 84 tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, tetapi beribadah siang dan malam dengan berpuasa dan berdoa. Pada waktu itu, datanglah Hana dan ia mengucap syukur kepada Allah serta menceritakan tentang Yesus kepada semua orang yang menanti-nantikan penebusan Yerusalem." (Lukas 2:36-38, AYT) Hana mungkin kehilangan suaminya ketika dia masih muda, dan dia hidup bertahun-tahun sebagai seorang janda, tetapi Hana menaruh seluruh harapannya kepada Allah, dan harapannya tidak dikecewakan. Dia juga melihat Kristus di Bait Allah.
Dan ingatlah bahwa masa Adven bukan hanya tentang mereka yang menantikan kedatangan Kristus yang pertama, tetapi juga tentang kita yang menantikan kedatangan Kristus yang kedua. Ketika Kristus datang kembali, Dia akan mengusir segala kejahatan, Dia akan memperbaiki segala sesuatu, Dia akan memulihkan bumi, kita akan melihat Kristus secara langsung, dan semua pengharapan kita akan digenapi. Seperti yang kita baca dalam Roma 8:23-25: "Bukan hanya itu, kita pun yang memiliki buah sulung Roh mengeluh dalam hati, sementara menantikan dengan penuh harap pengangkatan sebagai anak, yaitu penebusan tubuh kita. Sebab, dalam pengharapan kita diselamatkan. Akan tetapi, pengharapan yang dilihat bukan pengharapan, sebab siapakah yang berharap pada sesuatu yang sudah dilihatnya? Namun, jika kita berharap akan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun." (Roma 8:23-25, AYT)
Ketika Anda menaruh pengharapan Anda di dalam Kristus, Anda tidak akan kecewa. Seperti yang dikatakan dalam Roma 10:11: "Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan mendapat malu." (Roma 10:11, AYT) Jika Anda menaruh kepercayaan pada hal-hal lain, mereka akan mengecewakan Anda -- entah Anda menaruh kepercayaan pada orang lain, atau pada harta benda, atau pada rencana-rencana masa depan yang telah Anda buat -- hal-hal lain itu akan mengecewakan Anda, tetapi tidak dengan Kristus. Yesus tidak akan pernah mengecewakan Anda. Pengharapan di dalam Kristus tidak akan mengecewakan.
KESIMPULAN: Masa Natal adalah suatu masa yang indah karena berbagai alasan, tetapi salah satu alasan yang paling penting adalah pengharapan yang dibawa Kristus kepada dunia yang terhilang. "Perkataan ini dapat dipercaya dan layak diterima sepenuhnya bahwa Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa." (1 Timotius 1:15, AYT) Hal ini berarti bahwa Dia datang untuk menyelamatkan Anda dan menyelamatkan saya. Yesus lahir ke dunia pada hari Natal sehingga Dia dapat bertumbuh menjadi manusia dan mati di kayu salib untuk dosa-dosa Anda dan dosa-dosa saya.
Jadi, jika Anda berkecil hati hari ini -- jika Anda lelah menunggu, jika Anda merasa ingin menyerah, jika Anda telah menghadapi terlalu banyak kekecewaan dalam hidup -- izinkan saya untuk menunjukkan kepada Anda: Kristus dan pengharapan yang hanya ada di dalam Dia.
Pengharapan di dalam Kristus membawa Anda melewati penantian. Pengharapan di dalam Kristus menolong Anda untuk terus maju. Pengharapan di dalam Kristus tidak mengecewakan. Taruhlah pengharapan Anda di dalam Kristus hari ini dan setiap hari.
(t/Jing-jing)
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Ray Fowler |
Alamat artikel | : | https://www.rayfowler.org/sermons/five-candles-at-christmas/advent-candle-of-hope/ |
Judul asli artikel | : | FIVE CANDLES AT CHRISTMAS (An Advent Wreath Sermon Series) |
Penulis artikel | : | Ray Fowler |