Puisi Natal

Agustinus

Pencipta manusia menjadi Manusia,
supaya Ia, penguasa bintang-bintang,
dapat menyusu pada ibu-Nya
supaya sang Roti dapat lapar,
sang Sumber Air dapat haus,
sang Terang dapat tidur
sang Jalan dapat menjadi lelah;
supaya sang Kebenaran dapat dituduh atas kesaksian palsu,
sang Guru dapat dihajar dengan cambuk,
sang Dasar dapat dipancang di kayu;
supaya sang Kekuatan dapat menjadi lemah,
sang Penyembuh dapat terluka;
sang Hidup dapat mati.
- Agustinus dari Hippo (Sermons 191.1)

Man’s maker was made man,
that He, Ruler of the stars, might nurse at His mother’s breast;
that the Bread might hunger,
the Fountain thirst,
the Light sleep,
the Way be tired on its journey;
that the Truth might be accused of false witness,
the Teacher be beaten with whips,
the Foundation be suspended on wood;
that Strength might grow weak;
that the Healer might be wounded;
that Life might die.

Hati yang Bersukacita

Oleh: Shmily

Tak cukup hanya mulut yang bersorak-sorai "Kristus lahir, Sang Juru Selamat",
tapi hati kita terdiam seribu bahasa...

Tak cukup hanya tubuh yang menari-nari,
tapi hati kita dingin membeku...

Saatnya,
Siapkan hati kita menyambut-Nya dengan penuh

sukacita

ucapan syukur

kerinduan

kekaguman

dan pengharapan

beroleh hidup yang baru di dalam Tuhan

Kristus telah hadir dalam hati kita,
menyelamatkan jiwa kita,
membebaskan kita dari belenggu dosa,
dan memenuhi hati kita dengan kasih-Nya

Hatimu siap menyambut-Nya?

Pujilah Nama-Nya Selalu

Saat malam tiba
Ada terang bintang bersinar yang sangat indah
Tidak seperti bintang biasa ...
Bintang itu memberikan tanda bahwa Sang Juru Selamat sudah hadir di bumi ini
Untukku, kamu, dan kita semua
Yang percaya pada Kristus... Sang Juru Selamat

Kita patut berbangga dan bersukacita
Karena kedatangan-Nya membawa anugerah bagi setiap orang yang mau menerima-Nya

Nyanyikan pujian, penyembahan untuk kemuliaan Kristus
Nyanyikan senantiasa dengan penuh ucapan syukur
Pujilah nama-Nya selalu...

Yesus Kecil yang Manis

Nats: Dia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya (Yohanes 1:11)

Bacaan: Yohanes 1: 1-14

Pada musim Natal tahun 1932, Robert McGimsey menghadiri kebaktian tengah malam di New York dan pulang ke apartemennya pada dini hari. Ketika tiba di blok terakhir, ia melewati pintu yang terbuka dari sebuah klub di mana sekumpulan orang berseru, bersumpah, dan menyanyi. Yang lain sedang mabuk sehingga berjalan melewati batas jalan.

Sukacita yang Besar

Sukacita yang besar telah diberikan kepada kita
Oleh karena Yesus, Sang Juru Selamat yang telah lahir ke dunia

Mari kita bersujud menyembah-Nya
Bersorak tak henti memuji-Nya
Nyanyikan lagu untuk memuliakan-Nya

Yesus, Sang Juru Selamat kita
Lahir dalam kesederhanaan
Membawa kita dalam kehidupan yang kekal

Mari tetap teguh beriman di dalam Yesus
Sampai selama-lamanya ... mari kita setia pada-Nya

Selamat Natal

Bintang timur gemerlap...

Orang majus cepat beranjak...

Raja Herodes terdesak...

Gembala tertawa terbahak...

Maria menyimpan makna terhebat...

Yusuf cepat tanggap...

Datang menyembah adalah keputusan yang mantap...

Karena Raja Penyelamat lahir pada waktu yang tepat...

Met Natal 25 Desember 2010

Ev. Sudiana

Kado Natal Istimewa

Waktu umurku tiga tahun

Aku menemukan sekotak hadiah berisi mainan yang bagus

Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal

Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka

Waktu umurku empat tahun

Aku menemukan sekotak hadiah berisi pakaian yang indah

Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal

Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka

Selamat Natal, Sahabat

Desember telah tiba

Nuansa hijau, merah dan emas ada di mana-mana

Kidung nan indah pun menyeruak di keramaian

Orang-orang mulai menyibukkan diri dengan ibadah dan pesta

Kue-kue yang lezat dan rencana liburan

Tak lupa kado terindah untuk yang terkasih

Asalkan Yesus Bersama Kita

Tidak apa-apa Papa

Bila Natal kali ini aku memakai baju yang lama

Aku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang itu

Karena sukacita berpendar dihatiku

Tidak apa-apa Mama

Sepatuku yang lama masih indah dipandang

Bintang pengharapan menuntunku tetap

Membawaku percaya dengan hati mantap

Tidak ada kue lezat dan kado berpita

Sungguh tidak mengapa Papa Mama tercinta

Asalkan Yesus bersama kita

O alangkah indahnya hidup kita

Puisi Natal

A CRADLE SONG PADRAIC COLUM
http://www.cin.org/liter/colcradl.html

GULF WAR VETS CHRISTMAS GREETING
http://www.gulfweb.org/doc_show.cfm?ID=129

By F. R. "Père Robért" Duplantier; a re-write of 'Twas
The Night Before Christmas'.