Sekarang, Tuhanku (KJ-128)
Sekarang, Tuhanku, biarlah hambaMu pergi
dengan sejaht''ra menurut firmanMu;
Kurnia s''lamatMu telah kulihat nyata.
Kurnia itulah TerangMu yang baka
bagi segala bangsa; pun Israel
TerangMu yang kekal menjadi kemuliaan.
Sekarang, Tuhanku, biarlah hambaMu pergi
dengan sejaht''ra menurut firmanMu;
Kurnia s''lamatMu telah kulihat nyata.
Kurnia itulah TerangMu yang baka
bagi segala bangsa; pun Israel
TerangMu yang kekal menjadi kemuliaan.
Kandang domba itu rumahNya, palungan hewan petiduranNya;
lahir dari Bunda Maria Pangeran Mahamulia.
Aku pun hendak ke Betlehem, supaya ''ku melihatNya di tempat
yang hina dan rendah, Pangeran Mahamulia.
Tiap tahun kembali kabar bergema
bahwa Yesus lahir dalam dunia.
Tiap-tiap rumah dimasukiNya
dan di jalan juga Ia beserta.
Ia mendampingi orang yang lemah;
kita diiringi oleh kasihNya.
Lahir Kristus di dunia! Bunyi-bunyian menyambut Dia.
Lahir Kristus di dunia! Puji Tuhan, Haleluya!
Janji lama telah genap, sabda nabi pada masa lampau;
Janji lama telah genap: Zaman baru cerah tetap!
Siapakah yang menerima kabar mulia sorgawi?
Bukan para ahli Kitab, bukan pula para nabi,
Bukan raja Yerusalem, bukab kaisar dari Roma:
Hanyalah gembala di Betlehem.
Apakah berita baru yang disiarkan malaikat?
Bukan kabar peperangan, bukan pengumuman iklan,
Bukan mengenai wabah, bukanlah bencana alam:
Raja damai lahir di Betlehem.
Dan di manakah tempatnya Anak Raja dilahirkan?
Bukan di rumah sakit, diawasi bidan ahli,
Bukanlah tempat yang mewah, rumah orang pangkat tinggi,
Tapi kandang domba di betlehem.
Lalu, sipakah di sana menunggui Bayi Yesus?
Bapak Yusuf, ''bu Maria yang merawat dan menjaga,
Biri-biri ikut juga dan gembala sederhana.
Bayi tidur aman di Betlehem.
S'lamat, s'lamat datang, Yesus, Tuhanku!
Jauh dari sorga tinggi kunjunganMu.
S'lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;
Damai yang Kaubawa tiada taranya, Salam, salam!
Anak yang dijanji, Anak yang ditunggu,
lahir di Betlehem.
NamaNya Yesus, namaNya Yesus.
Mari menyembahNya.
Imanuel, Imanuel, Allah menyertai kita.
Imanuel, Allah menyertai kita.
Dunia kedinginan, kaku membeku:
damai yang sejati tiada bertemu.
Wabah kekerasan, siksa tirani
Sampai masa kini tidak berhenti.
Tapi Firman Allah tak terbelenggu:
Kasih mencairkan hati yang beku.
Dalam dunia dingin kandang cukuplah
Untuk mengenali Khalik semesta.
Segenap malaikat memuliakanNya
dan gembala miskin sujud menyembah;
Yusuf dan Maria saleh bersyukur;
Pemberian Majus: mas, menyan dan mur.
Kuberikan apa, Yesus bagiMu?
Andai ''ku gembala, kub''ri dombaku;
Andai ''ku Majusi: mas,menyan dan mur.
Kuberikan apa? Hati bersyukur!
Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua,
hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
Di waktu kaum gembala menjaga dombanya,
Terpancar dari langit cahaya mulia.
Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu!
Di hatimu terimalah! Bersama bersyukur,
Bersama bersyukur, Bersama sama bersyukur!