DALAM KEPENUHAN WAKTU

Bacaan Alkitab: Galatia 4:1-7

Di sepanjang Perjanjian Lama, terdapat perkataan nubuatan yang tidak terhitung banyaknya tentang kedatangan Tuhan Yesus. Pribadi-Nya, kelahiran-Nya, pelayanan-Nya, kematian-Nya di kayu salib, dan kebangkitan-Nya, semua sudah dinubuatkan dengan jelas secara detail ratusan tahun sebelum kedatangan-Nya. Nubuatan tentang kedatangan Yesus ditemukan paling awal di Kejadian 3, terjadinya di Taman Eden. Setelah ular memperdaya Adam dan Hawa, Allah berfirman kepada ular dan berkata, ".... Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya" (Kejadian 3:15).

Sejak semula Allah tahu bagaimana akhirnya. Dia tahu bahwa manusia itu akan jatuh, lalu Ia berencana untuk menebusnya dengan mengutus Putra-Nya sendiri. Pertanyaan yang terkadang dilontarkan adalah, "Jika Allah tahu apa yang akan terjadi, mengapa Dia tidak mencegahnya?" Satu jawaban yang tidak terlalu rumit untuk pertanyaan tersebut adalah bahwa di surga, tidak akan ada siapa pun yang tidak di sana karena pilihan. Kehendak bebas sangatlah penting bagi Allah. Setiap orang yang ada di sana juga memilih untuk diselamatkan dan berada di sana!

Alkitab berkata bahwa Yesus datang dalam kepenuhan waktu (Galatia 4:4). Frasa "dalam kepenuhan waktu" secara harfiah berarti pada waktu yang tepat atau pada waktu yang sudah ditetapkan oleh Allah. Waktu Allah selalu tepat. Dia tidak pernah melakukan kesalahan. Dia merancangkan bahwa Yesus akan datang sebagai Juru Selamat sebelum dunia diciptakan, dan ketika Dia datang, itu benar-benar waktu yang tepat.

Berikut ini adalah beberapa kebenaran yang luar biasa menghibur. Pertama, sejak semula Allah tahu bagaimana nanti akhirnya. Kedua, Dia selalu tepat waktu -- tidak pernah terlalu awal, tidak pernah terlambat. Segala sesuatu berjalan sesuai dengan waktu-Nya. Ketiga, Allah tidak pernah membuat kesalahan. Dia dapat dipercaya seutuhnya dan selalu menepati janji-janji-Nya.

Kita bisa sepenuhnya percaya kepada Allah pada hari ini dan yakin bahwa "waktu kita ada di dalam tangan-Nya" (Mazmur 31:15). Orang yang percaya sepenuhnya kepada-Nya akan mendapati bahwa Dia sepenuhnya benar!

Pertanyaan:

1. Bisakah Anda mengingat janji yang Allah berikan kepada Anda secara pribadi dan bagaimana Dia menepati janji itu?

2. Adakah janji yang Allah berikan kepada Anda dan Anda masih menunggu Dia untuk menepatinya? Jika demikian, mintalah lagi dan percayalah kepada-Nya bahwa janji itu akan ditepati pada waktu-Nya yang tepat.

3. Adakah hal-hal yang mungkin menyebabkan Anda tidak memercayai Allah? Kesalahan selalu ada di pihak kita, tidak pernah di pihak Allah. Akuilah di hadapan-Nya dan mintalah Dia untuk menolong Anda untuk memercayai Dia. Ingatlah bahwa pernah ada orang yang berkata kepada Yesus, "Aku percaya. Tolonglah untuk ketidakpercayaanku ini!" dan dia tidak ditegur untuk kejujurannya itu.

Diterjemahkan dari:
Judul buku : Promise: The True Meaning of Christmas
Judul asli artikel: In The Fulness Of Time
Penulis : Michael Ross-Watson
Penerbit : KJPublishing.com
Halaman : 6 -- 7