Bahan Terbaru

Ucapan Natal Non-Kartu

Natal datang lagi. Bersamaan dengan itu, datang pula kartu-kartu Natal berisi ucapan selamat. Kini dengan berbagai desainnya yang bervariasi, kartu Natal memang semakin menarik. Namun bila dipikir-pikir, kok mengucapkan Natal melulu dengan kartu. Apa tak ada cara lain untuk mengucapkannya, yang tak kalah spesial dan tak kalah mengesankan dibanding kartu Natal yang bisa menyanyi?

Ayo kita coba menggali ide-ide baru dalam mengucapkan Natal bagi orang tua, pasangan hidup, kekasih, sahabat, dan kolega-kolega lain.

Lewat SMS

Dengan semakin maraknya pengguna HP, tak ada salahnya kita mengucapkan selamat Natal lewat SMS. Bahkan lebih cepat sampai dan lebih murah daripada kartu. Habiskan jatah karakter yang ada untuk sekali kirim dengan menambahkan ucapan yang membangun dan mendorong semangat.

Lewat telepon langsung

Gratis: YLSA Desember 2007

Berikut beberapa referensi bahan renungan dan artikel seputar Natal yang disajikan melalui publikasi-publikasi YLSA. Harapan kami, referensi ini dapat membantu Anda untuk menikmati masa-masa perayaan Natal tahun ini dengan taburan Firman Tuhan.

Kiranya menjadi berkat!

* Bahan Natal di Publikasi e-Konsel
Edisi e-Konsel di bulan Desember tahun 2007 ini, mengangkat tema Natal yang terdiri dari topik Kesaksian Natal dan Renungan Natal. Silakan menyimak dan selamat berbagi kasih Natal kepada orang-orang disekeliling Anda.

==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/149/
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/150/

Cerita natal? Ah, Paling Juga Begitu Saja ....

Oleh: Wiji Suprayogi

Berkali-kali aku menjumpai rapat Natal yang memutuskan untuk
menggantikan acara cerita Natal yang berupa kisah kelahiran Yesus
dengan cerita lain. Anggapan yang muncul adalah semua sudah hafal
dan semua bisa membacanya di Alkitab, jadi tidak perlu lagi
membahasnya. "Paling kisahnya itu-itu juga, jadi mending kita ganti
dengan cerita lain yang lebih seru dan menarik jemaat," begitu
komentar beberapa orang.

Kucoba membaca kisah kelahiran Yesus beberapa kali, dan aku mendapat
beberapa pelajaran. Aku tak begitu ingat apakah beberapa pelajaran
ini berasal dari timbunan ingatanku -- yang berasal dari berbagai
buku -- atau memang murni dari interpretasiku, tetapi inilah yang
muncul ketika aku membacanya berulang kali suatu malam.

MARIA YANG TEGAR DAN MEMILIKI HATI YANG TAAT

Tiga Simbol Natal

Ada tiga simbol yang berarti Natal -- yang benar-benar bermakna Natal.

Yang pertama adalah buaian bayi. Dengan kata-kata yang mudah
dipahami oleh manusia, Alkitab menggambarkan Tuhan dalam bentuk
manusia! Dalam sosok seorang bayi kecil! Di sana, di Bethlehem,
dalam buaian yang berisi harapan dan impian dunia yang sedang
sekarat. Tangan kecil dan montok yang mengenggam jerami dalam
palungan-Nya itu akan menyembuhkan mata yang buta, telinga yang
tuli, dan meredakan keganasan lautan. Kaki-kaki kecil itu akan
mengantarkan-Nya ke tempat mereka yang sedang sakit dan membutuhkan.
Kaki-kaki itu juga yang akan dipaku pada kayu salib Kalvari.

Palungan di Bethlehem yang terpencil menjadi penghubung yang
mengikat dunia yang terhilang kepada Tuhan yang penuh kasih.

Sebuah Kisah Natal

Baca: Filipi 2:5-11

"Seandainya ada seorang raja yang mengasihi pelayan wanitanya yang miskin," begitulah seorang filsuf Denmark, Soren Kierkegaard (1813 -- 1855), mengawali perumpamaannya. Bagaimana cara sang raja menyatakan kasihnya kepada pelayan wanita itu? Mungkin si pelayan akan menanggapinya karena takut atau terpaksa, padahal sang raja menginginkan pelayan itu mengasihinya dengan tulus.

Kemudian, sang raja yang sadar bahwa jika ia tampil sebagai raja, hal itu akan menghancurkan kebebasan orang yang dikasihinya, memutuskan untuk menjadi orang biasa. Ia meninggalkan takhta, melepas jubah kebesarannya, dan memakai pakaian compang-camping. Ia bukan hanya menyamar, tetapi benar-benar memiliki identitas baru. Ia benar-benar hidup sebagai pelayan untuk memikat hati sang pelayan wanita tersebut.

Kelahiran Yesus

Drama pendek yang menarik tentang orang-orang dan masa-masa kelahiran Yesus.

Pilihan A: (untuk bermain peran di kelas)

Durasi: 15 menit
Pemain: 9 anak

Bahan:
1. Boneka bayi dan tempat tidur bayi (bisa menggunakan keranjang
kecil yang pas untuk ukuran boneka)
2. Kain putih berukuran 2x3 meter
3. Tiga kotak sepatu kecil, dihias sebagai kotak harta para majus.
4. Permen coklat sebesar koin yang dibungkus kertas emas dan dua tas
berisi bunga rampai.
5. Bantal kecil untuk membuat Maria tampak hamil.

Pilihan B: (untuk acara gereja yang sangat kecil)
Durasi: 20 menit
Pemain: 14 anak

Bukan yang Aku Inginkan

Biarlah terangmu bercahaya dalam kegelapan, dan membebaskan tawanan.

Bahan-bahan:
1. Empat macam makanan ringan untuk makan siang.
2. Sebuah meja dan empat buah kursi.
3. Seorang anak sebagai narator.
4. Empat orang anak yang memeragakan cerita.

Durasi: 10 menit

Topik dari Alkitab: Kebahagiaan, sukacita, dan memberi.

Target usia: 1 -- 5 tahun.

Naskah Drama:

Narator: Cerita ini terjadi setelah liburan Natal. Empat anak sedang
makan siang di kantin sekolah sambil bercerita tentang apa
yang mereka dapatkan selama Natal.

Yuli: Jadi, apakah setiap orang mendapatkan apa yang mereka inginkan
saat Natal?

Sam: Ya, apa kita membuat harapan?

Frank: Kakek dan nenekku sangat memanjakan aku! Menyenangkan sekali!

Mary: Natal ini adalah natal yang paling indah. Sangat menyenangkan!

Kekuatan Doa dalam Penyembuhan

Aku dan suamiku merasa letih pada hari Natal itu. Sebagai dosen, kami telah menyerahkan nilai-nilai semester sebelumnya pada musim gugur. Kami segera menyiapkan beberapa kopor dan mengajak anak-anak untuk mengadakan perjalanan ke rumah kakek dan nenek mereka di California. Suamiku, David, tergores jarinya ketika ia menutup kopor. Jarinya tak berdarah dan ia pun tak menghiraukannya. Ketika kami akan berangkat, ayahku menelepon dan mengatakan bahwa ibunya atau nenekku baru saja meninggal dunia. Pemakamannya akan dilangsungkan segera sesudah hari Natal.

Membantu Anak dalam Menemukan Arti Natal yang Sesungguhnya

Natal! Kata itu sendiri telah mencerminkan perasaan sukacita yang luar biasa. Di setiap tempat ada banyak hal yang mengingatkan tentang hari yang menggembirakan ini. Namun pastikan bahwa anak-anak mengetahui apa arti sebenarnya dari sukacita Natal tersebut.

Kebanyakan anak-anak saat ini hanya mengetahui bahwa hari Natal adalah hari dimana mereka mendapatkan hadiah-hadiah. Bagaimana guru SM dan orangtua menolong anak-anaknya untuk menyadari bahwa Natal merupakan suatu perayaan penghormatan kepada Allah karena Dia sudah menyatakan kasih-Nya melalui kelahiran Yesus?

Banyak aktivitas-aktivitas sederhana yang dapat dilakukan oleh guru dan orangtua untuk membantu anak merasakan makna Natal yang sesungguhnya. Beberapa cara berikut ini dapat Anda pakai sehingga aspek-aspek Natal yang spiritual dan alkitabiah bisa memberikan arti yang dalam dan menarik bagi anak-anak.

Setelah Hari Natal

Tema : Simpanlah Kasih Natal dalam Hatimu Sepanjang Tahun

Ayat Alkitab: 1 Yohanes 4:7-8

Alat Peraga : Gambar-gambar tempel bentuk hati.

Cerita :

Apakah semuanya mengalami hari Natal yang indah? Hari Natal itu menyenangkan dan menggembirakan, tetapi sedih juga pada saat kita harus melepaskan hiasan-hiasan Natal itu dan membungkus kembali pohon Natal, bukan?

Minggu ini, di rumah kami, kami akan membereskan kembali semua tali dan pita, kertas kado, hiasan pohon Natal, suasana pedesaan, dan hampir semua benda yang kami pakai untuk menghias rumah pada Hari Natal. Mungkin kamu juga akan melakukan hal yang sama di rumahmu sendiri.

Pages