Renungan Natal 2010 (Poedjo)

"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel — yang berarti: Allah menyertai kita." (Matius 1:23)

Kutipan ayat di atas adalah bagian dari mimpi Yusuf tunangan Maria, ibu Tuhan Yesus. Ayat ini merupakan penggenapan dari nubuatan dalam Yesaya 7:14. Ketika Yusuf ingin meninggalkan Maria karena Maria telah mengandung, padahal Yusuf masih belum merasa berbuat dengan calon istri atau tunangannya itu. Maka melalui mimpi seorang Malaikat diutusoleh Allah agar memberitahu Yusuf untuk tetap menerima Maria sebagai istri karena keadaan itu adalah bagian dari rencana Allah. "Yusuf anak Daud, jangan engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

Apa makna dari firman Allah bahwa Tuhan Yesus dilahirkan dari seorang anak dara tanpa melalui persetubuhan dengan pasangannya? Hal ini yang ditekankan oleh malaikat yang diutus Allah kepada Yusuf. Dikandung oleh Maria menunjukkan bahwa Tuhan Yesus adalah manusia sejati seperti layaknya manusia lainnya. Sedangkan dikandung dari Roh Kudus menunjukkan bahwa Ia bukan manusia biasa tetapi Allah sendiri yang berkenan turun ke dunia menjadi manusia.

Tuhan Yesus adalah manusia sejati dan Allah yang sejati. Hal ini yang perlu kita yakini sebagai orang percaya karena tidak mungkin manusia dapat menyelamatkan umat manusia, kalau bukan Allah sendiri yang bersedia menjadi manusia sesuai dengan janji yang diberikan pada Adam dan Hawa setelah mereka jatuh ke dalam Dosa. "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (Iblis) dan perempuan ini (Hawa), antara keturunanmu dan keturunannya, keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya." (Kejadian 3:15).

Kepada Abraham Tuhan menjanjikan suatu bangsa pilihan Allah yang melaluinya seluruh umat manusia akan diselamatkan. Kejadian 26:4b mengatakan, "... oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,..." Hal ini juga sesuai dengan nubuat nabi Yesaya 11:1. Tuhan Yesus adalah sang Mesias yang dinantikan oleh umat pilihan Tuhan, yaitu bangsa Israel tetapi Dia juga ditolak oleh mereka.

Tujuan dari Allah menjadi manusia adalah untuk membebaskan umat manusia dari dosa. Nama Imanuel yang diberikan kepada Tuhan Yesus merupakan bukti dari penyertaan-Nya dalam kehidupan manusia.

Seringkali makna disertai Allah selalu diidentikan dengan suatu keberhasilan dan kemudahan hidup yang didapat oleh kita, misalnya: kekayaan, kedudukan atau jabatan yang baik, dan sebagainya. Benarkah bahwa disertai Tuhan selalu berarti segala doa kita selalu dikabulkan? Benarkah menjadi pengikut Tuhan Yesus berarti kita tidak akan mengalami kesulitan, kegagalan, sakit penyakit, dan hal-hal lain yang tidak kita kehendaki?

Dalam 1 Petrus 4:12 mengatakan, ".... janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu." Yakobus 1:3­4a juga mengatakan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu jadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun." Dengan Iman, kita percaya bahwa Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:28). Hal tersebut tidak berarti harus sesuai dengan kehendak atau pemikiran yang baik dari kita, tetapi harus sesuai dengan kehendak Allah….Jadi Allahlah subjeknya dan kita adalah objeknya. Percayakan segala sesuatu kepada Allah dan hidup ini akan penuh dengan sukacita di dalam Dia karena Imanuel telah datang ke dunia. Amin.