Pesta di Kandang Domba

Tugas Renungan Natal (by Andy Harjono)

Ayat: Lukas 2:10-11 "Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud".

Apa yang terlintas dalam pikiran kita dengan kalimat di atas? Kok pesta di rayakan di kandang domba? Padahal kandang identik dengan kotoran, jorok, bau dan tempat hewan? Mana mungkin pesta natal dilakukan di tempat seperti itu? Tapi dari tempat yang kelihatannya tidak mungkin ini terjadi 'Pesta' yang begitu agung, dimana Malaikat dan tentara sorga memuji dan memuliakan Allah yang datang ke dunia dalam menyambut lahirnya sang Juruselamat manusia.

Dilihat dari kalimat diatas memang sungguh kontroversi. Pesta yang identik dengan kemeriahan, gemerlap lampu-lampu, pentas seni bagaimana mungkin di sejajarkan dengan kandang domba yang identik dengan bau, sempit, jorok.

Namun begitulah kelahiran Yesus adalah sebuah kontroversi. Yesus yang adalah Allah yang begitu Mahamulia harus lahir sebagai manusia dengan segala keterbatasannya. Bukan itu saja, lahirnyapun hanya disebuah kandang domba. Bagaimana mungkin Raja diatas segala raja lahirnya di kandang domba? Lalu siapa yang hadir dalam 'Pesta di kandang Domba'? Para Pejabat? Bangsawan? Pemuka Agama? Bukan, mereka adalah para gembala. Kaum yang sederhana.

Buat sebagian orang terlihat 'aneh' peristiwa di atas bahkan tidak mungkin menjadi batu sandungan, tapi buat kita orang percaya, hati kita penuh syukur atas apa yang telah Allah lakukan melalui peristiwa ini untuk kita umatNya. Ya, itulah kontroversi 'Pesta di kandang domba'. Allah yang begitu Mahakuasa dan Mahamulia datang kedalam wujud manusia, bukan dilahirkan dari keluarga bangsawan atau kaya tapi dari keluarga tukang kayu yang sederhana. Lahirnya pun hanya dikandang domba, bukan di tempat yang mewah bahkan kalau boleh disebut tidak layak.

Sungguh suatu misteri ilahi. Dalam kehidupan dewasa, Yesus tetap 'kontroversi', baik dalam pengajaran, mujizat dan pelayananNya, dimana 'melawan arus' pengajaran pada saat itu. Bisa kita lihat peristiwa waktu Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari sabat yang banyak ditentang oleh Ahli Taurat dan orang Farisi. Dalam kontroversi 'Pesta di kandang domba' Allah ingin memperlihatkan kepada manusia, bahwa Allah sangat peduli kepada mereka yang terpinggirkan, mereka yang rendah hati mau menerima kabar sukacita tentang kelahiran Yesus, yang tidak menggunakan akal logikanya atau kemampuan dan kekuatannya untuk mempercayai pekerjaan Allah.

Dalam skala yang lebih besar, Allah sangat peduli kepada semua manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, sehingga Ia mengutus AnakNya untuk menebus dosa, agar mereka yang percaya boleh beroleh hidup kekal. (Yohanes 3:16). Dan dalam peristiwa ini juga Allah menunjukan sifat rendah hati, Allah yang adalah sang Pencipta mau menjelma menjadi sama dengan manusia. Merasakan apa yang dirasakan manusia. (Filipi 2:6-7). Bagaimana dengan kita yang hidup di jaman sekarang ini? Begitu banyak hal yang membuat peristiwa natal seperti kehilangan makna yang sesungguhnya. Terjebak ke dalam gemerlap kemewahan dan komersialisasi. Beranikah kita mengambil langkah kontroversi 'Pesta di kandang Domba' dalam menyambut Natal?

Kesimpulan:

1. Natal adalah momen kepedulian dengan berbagi kasih Natal kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung, kepada mereka yang sepertinya kurang mendapat perhatian.
2. Peristiwa natal terjadi dalam kondisi yang sederhana dan tempat yang tidak mewah, apakah kita akan merayakan natal dengan suasana sebaliknya?

Amin!

Referensi:

1. Dr. Andar Ismail, Selamat Natal, BPK Gunung Mulia, 2000
2. John R.W Stott, Kedaulatan dan Karya Kristus, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2000
3. Ajith Fernando, Supremasi Kristus, Momentum, 2006

Judul: Pesta Di kandang Domba
Teks Alkitab: Lukas 2:10-11
Nama Penulis: Andy Harjono