Pesan Natal! Tiga Wanita Bijak Saat Natal!

Bacaan: Lukas 1:26-48 dan Lukas 2:36-38

Pendahuluan

Kehadiran Yesus di bumi memberi dampak sejak kelahiran-Nya dan seterusnya hingga seluruh sejarah dikaitkan dan dihakimi karena keterkaitannya dengan Dia.

Segala jenis selebritas telah melintasi panggung sejarah manusia dan membuat sedikit perbedaan. Akan tetapi, melalui Yesus Kristus semua manusia dihakimi dan nasib mereka sudah ditentukan.

Seseorang mungkin membuat keputusan-keputusan yang kurang tepat dan lebih buruk untuk sesaat, tetapi apabila ia membuat keputusan yang salah mengenai Yesus Kristus, ia salah untuk selama-lamanya.

Yesus Kristus memiliki jawaban untuk kerusakan moral, keputusasaan, penyembahan setan, kematian, kehilangan semangat, kekalahan, dilema, dan seterusnya, ini hanya sebagian kecil saja!

Ketika Yesus datang, kuasa penggoda dipatahkan.

Ketika Yesus datang, semua air mata dihapus.

Dia mengambil kesedihan dan memenuhi kehidupan dengan kebahagiaan.

Sebab semua diubahkan ketika Yesus datang menetap.

Seluruh kehidupan orang Kristen dibungkus dalam Yesus!

Alkitab adalah firman Allah tentang Yesus!

Doktrin Kristen adalah kebenaran yang sistematis tentang Yesus!

Pengalaman Kristen adalah Yesus yang hidup di dalamnya!

Tugas dan pelayanan orang Kristen adalah perwujudan kehidupan Yesus!

Kehidupan Kristen yang lebih dalam itu lebih mengenai Yesus!

Hal yang paling penting tentang kembalinya Tuhan adalah Yesus!

Sidlow Baxter mengingatkan kita dengan sungguh-sungguh dalam pesannya, "The Glory of the Lamb."

Daya tarik utama surga adalah Yesus!

Cahaya surga adalah wajah Yesus!

Musik surga adalah nama Yesus!

Harmoni surga adalah pujian kepada Yesus!

Tema surga adalah pujian kepada Yesus!

Sukacita surga adalah kehadiran Yesus!

Kegembiraan surga adalah pelayanan kepada Yesus!

Kekuatan surga adalah kemahakuasaan Yesus!

Pusat yang menarik dan kemuliaan yang paling tinggi dari surga adalah Yesus sendiri!

Jangka waktu surga adalah kekekalan Yesus! Oh! Oh!

Orang Puritan tua memahaminya ketika ditanyakan tentang pendapatnya apakah yang akan ia lakukan ketika ia sampai ke surga! Oh, saya rasa saya akan menghabiskan ribuan tahun pertama untuk menatap wajah Yesus yang penuh kasih, lalu kemungkinan saya akan berjalan berkeliling.

Mata mempelai perempuan tidak tertuju pada gaunnya, tetapi pada wajah Mempelai laki-lakinya.

Aku tidak akan memandang pada kemuliaan, tetapi pada anugerah Rajaku.

Bukan pada mahkota yang Ia berikan, tetapi pada tangan-Nya yang berlobang.

Anak Domba adalah seluruh kemuliaan negeri Imanuel.

Yesus adalah kemuliaan yang melampaui suasana indah, di sana dosa dan kutuk telah lenyap untuk selamanya dan kepunyaan-Nya menjadi satu selamanya!

Hal itu menjadi fakta yang benar, Saudaraku. Karena itu, sungguh dan sangat bijaksana untuk mengizinkan Dia hadir lebih sering di sini! Itulah yang dilakukan tiga wanita bijaksana berikut ini terhadap Juru Selamat pada saat kelahiran-Nya.

  1. Wanita bijaksana pertama dari kisah Natal adalah Maria!

    1. Maria adalah orang yang bijaksana dalam tindakannya (Lukas 1:26-34)

    2. "Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

      Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

      Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

      Kalimat-kalimat tersebut merupakan batasan-batasan isyarat dari cerita yang tidak ada taranya. Kisah yang tidak tertandingi, misterius, luar biasa, dan ajaib!

      Inilah kisah kedatangan malaikat Gabriel ke Nazaret; kisah utusan dari surga yang membawa kabar baik yang sangat indah ke bumi!

      Inilah kisah Allah dari surga kepada anak dara di bumi.

      Ketika kita melakukan pendekatan ini, marilah kita melakukan hal yang sama sesuai dengan sikap dan semangat firman yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius, ketika ia berkata, "Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita."

      Sekarang, izinkan saya menunjukkan kepada Anda ketika kita melewati kisah luar biasa ini!
      Itu adalah Galilea, bukan Yudea, Nazaret, bukan pula Yerusalem, rumah tempat Maria tinggal, bukan sebuah bait juga.

      Sekarang ingatlah, Allah telah memilih Yudea untuk menjadi teater kerjanya selama berabad-abad. Yerusalem adalah, seperti yang kemudian disebut oleh seorang ahli, Kota Raja Agung. Bait Allah berada di pusat kota dan merupakan tempat tinggal Allah, sebagai bentuk manifestasi-Nya dan sebagai tempat bersekutu dengan umat-Nya. Jadi, apa yang sedang terjadi di dunia?

      Nah, Allah selalu dan dalam semua tindakan-Nya dalam sejarah manusia, tidak bergantung pada lembaga-Nya sendiri, ketika orang-orang merendahkan lembaga-lembaga itu.

      Tanah Yudea sudah terkutuk; kota Yerusalem telah dihempaskan; bait suci telah dihina; dan utusan Allah mengelilingi mereka.

      Allah meninggalkan tanah pilihan-Nya sendiri, meninggalkan kota yang Dia kasihi, dan melewati bait yang dijanjikan-Nya, dan pergi ke tanah yang Natanael katakan, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Pergi ke rumah yang paling sederhana di tempat itu dan mencari anak dara yang paling taat di kota itu dan dari ketiga negeri itu, rumah dan anak dara melahirkan Anak Allah yang hidup!

      Ini benar-benar merupakan suatu tingkah laku ketika menjadi orang yang rendah hati dalam ketaatan.

      Anda tahu, Saudara; orang-orang yang berada di posisi rendahlah yang selalu Allah pakai untuk mencurahkan berkat yang sangat besar. Allah memakai orang-orang yang diberkati dalam Yesus untuk menjadi berkat bagi orang lain.

      Orang yang ada di tempat rendah tidak perlu takut jatuh; orang yang rendah hati tidak memiliki kesombongan. Orang yang rendah hati akan selalu memiliki Allah untuk menjadi Pembimbingnya.

      "Kehidupan yang kudus adalah sebuah suara; suara itu berbicara ketika lidah terdiam dan demikian juga dengan daya tarik yang tetap atau teguran yang terus-menerus." (Uskup Agung Robert Leighton)

      "Sebuah kehidupan yang kudus bukanlah suatu pertapaan, sesuatu yang suram, atau kehidupan yang menyendiri, tetapi sebuah kehidupan yang diatur oleh kebenaran ilahi dan kesetiaan dalam tugas kekristenan. Ini merupakan kehidupan di atas dunia sementara kita masih berada di dalamnya. (Tyrone Edwards)

      "Kekudusan memiliki kasih sebagai dasarnya, kerendahan hati sebagai pakaiannya, kebaikan kepada orang lain sebagai tugasnya, dan kemuliaan Allah sebagai akhirnya." (Nathaniel Emmons)

    3. Maria adalah orang yang bijaksana dalam keyakinannya (Lukas 1:35-38)

    4. "Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

      Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia."

      Anda lihat di tempat itu ada malaikat yang bersinar terang yang melingkupi anak dara yang tidak berdosa, mungkin dia masih berusia remaja, yang sedang "mekar" dan terlihat cantik, yang belum pernah bepergian ke tempat yang sangat jauh dari kampung halamannya. Benar-benar tidak berpengalaman dalam beberapa hal di dunia kuno ini, beberapa kebenaran alkitabiah yang terbesar yang pernah didengar! Dan, apakah tanggapan Maria? Bagaimana ia bereaksi terhadap Kebenaran Kudus Allah yang sedang disampaikan oleh malaikat yang bersinar terang? Sungguh semuanya adalah kebenaran!

      1. Roh Kudus akan turun atasmu!

      2. Kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau!

      3. Anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah!

      4. Sepupumu, Elisabet, pada masa tuanya akan mendapatkan seorang anak!

      5. Bersama Allah, tidak ada yang mustahil!

      Saya mendengar beberapa teman baru-baru ini membicarakan tentang anak-anak mereka yang masih remaja dan bagaimana sulitnya bagi mereka untuk memahami pengajaran firman Alla;, dan karena itu, mereka tidak memiliki hati untuk masuk ke rumah Allah! Atau, saya mendengar beberapa anak muda membicarakan tentang betapa membosankan gereja zaman sekarang! Betapa membosankan khotbah yang disampaikan, betapa membosankan ibadah yang berlangsung, andaikata semua itu berbeda, aku akan datang lebih rutin.

      Ketahuilah, Saudara. Kita harus melihat lebih lanjut pada anak dara belia yang disebut Maria. Ketika malaikat yang bersinar terang ini menyampaikan kepadanya Kebenaran besar ini, apa reaksinya? Oh, Malaikat, saya terlalu muda untuk memahami apa maksud semua ini! Mungkin ketika saya semakin dewasa, saya akan mampu menangkap Kebenaran dengan lebih baik, tetapi Anda harus mengerti bahwa saat ini saya tidak dapat memahami semua ini, apalagi saya hanya gadis yang masih belia! Apa tanggapan Maria? Tidak! Tidak! Tidak! Beribu-ribu kali tidak! "Dengarkanlah hamba Tuhan; jadilah padaku sesuai dengan apa yang malaikat katakan, tidak! Jadilah padaku sesuai dengan apa yang orang tuaku katakan? Tidak! Jadilah padaku sesuai dengan apa yang Yusuf katakan? Tidak! Jadilah padaku sesuai dengan apa yang teman-temanku katakan? Tidak! Jadilah padaku sesuai dengan firman-Mu." Oh, firman-Ku. Maria itu bijaksana dalam keyakinannya!

    5. Maria adalah orang yang bijaksana dalam anugerahnya (Lukas 1:46-48)

    6. "Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia."

      Pada tahun 1962, orang-orang Sawi dari New Guinea masih hidup dalam hubungan yang terisolasi. Mereka adalah para kanibal yang senang memenggal kepala orang. Budaya mereka mungkin saja tidak terlalu berbeda dari Don dan Carol Richardson, tetapi pasangan misionari ini berusaha menceritakan Kristus kepada mereka. Faktanya, dua musuh suku Sawi, setelah terkagum dengan cerita Richardson, memindahkan desa-desa mereka di sekitar rumah hutan sang misionari.

      Namun, Don menjadi frustrasi karena ketidakmampuannya menemukan titik temu. Dia juga ciut hati karena 14 perang sipil yang dihitungnya terjadi di luar rumahnya saat itu, ketika kedua suku hidup berdampingan.

      Akhirnya, keluarga Richardson memutuskan untuk pergi. Akan tetapi, orang-orang Sawi memberi respons yang mengejutkan mereka, "Jika kamu tinggal, kami berjanji kami akan berdamai pagi ini." Keesokan harinya Richardson bangun untuk melihat ritual besar yang pernah mereka saksikan. Kedua suku telah berbaris di luar rumah mereka, di kedua sisi dari perbatasan. Akhirnya, salah satu laki-laki berlari dengan cepat ke gubuknya, meraih anaknya yang baru saja lahir, dan mulai berlari melintasi padang rumput menuju ke tempat suku yang lain. Raut mukanya yang merasa dikhianati benar-benar mengerikan. Istrinya berlari, berseru dan memohon kepadanya agar menyerahkan anaknya kembali kepadanya. Akan tetapi, suaminya tidak berhenti. Ia berlari ke arah suku yang lain dan menyerahkan anaknya kepada mereka. "Selamatkan anak ini demi aku. Aku akan memberikan anakku kepadamu, dan aku akan menyerahkan namaku kepadamu," katanya. Beberapa waktu selanjutnya, seseorang dari suku tersebut menunjukkan pengorbanan yang mengerikan dengan kekuatan dan gairah yang sama. Richardson kemudian mendapati bahwa selama kedua anak tersebut tetap hidup, kedua suku yang bertikai itu damai. Jika mereka mati, secara harafiah semua kengerian akan terjadi, kanibalisme terjadi, pembunuhan, dan juga perang sipil.

      Setelah adegan yang mengagumkan ini tersingkap di hadapannya, Don tiba-tiba menyadari bahwa hal ini adalah sebuah analogi yang ia perlukan untuk mengomunikasikan tentang Kristus. Waktu selanjutnya, ia berbicara kepada para tua-tua suku Sawi, ia memberi tahu mereka tentang anak yang berada dalam kedamaian sempurna, Yesus. Akhirnya, hal ini mendorong orang-orang Sawi menjadi pengikut Kristus.

      Beberapa tahun kemudian, pada hari Natal, ratusan orang Sawi dari setiap suku yang telah berperang dan membunuh satu dengan yang lain selama bertahun-tahun, berkumpul bersama untuk melakukan perjamuan makan untuk kali pertama. Seorang guru Sawi berdiri dan membaca sebuah kitab suci dengan bahasanya sendiri sehingga dalam sejarah dunia hanya sedikit orang yang dapat mengerti dengan jelas, "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." Berikutnya, Richardson menuliskan bahwa saat itu dalah Natal terbaik yang pernah mereka alami. Itu adalah hari terbaik yang pernah orang-orang Sawi ketahui.

  2. Wanita bijaksana kedua dari kisah Natal adalah Elisabet!

    1. Elisabet adalah orang yang bijaksana dalam kesadarannya (Lukas 1:39-41)

    2. "Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, ..."

      Elisabet itu sensitif, sadar akan Roh Kudus yang bekerja di dalam Dia.

      Anda tahu, ini adalah seruan keras yang sangat mendalam!

      Ini adalah kedalaman Roh Kudus yang berbicara melalui Maria kepada Elisabet.

      Oh, berbahagialah atas kepekaan yang indah kepada Roh Kudus yang berbicara kepada kita dan melalui kita! Anda tahu seandainya kita kembali membayangkan rumah Elisabet di Yudea, enam bulan telah berlalu sejak mukjizat kehamilan anaknya. Ia tetap taat dengan apa yang telah ia dengar dari malaikat, yakin terhadap akan menjadi apa anaknya nanti, yakin akan tujuan Allah di dunia yang akan digenapi. Jantungnya berdetak dengan harapan dan antisipasi!

      Dengarkanlah apa yang dikatakan malaikat kepadanya (Lukas 1:14-17)

      "Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

      Elisabet, dalam ketenangan rumah dan kota imamnya harus benar-benar waspada dengan kekuatan Allah yang bekerja dalam menghasilkan apa yang telah lama ia doakan, tetapi sejak saat itu ia benar-benar menyerah. Setelah semua yang ia lewati selama bertahun-tahun untuk melahirkan anak, doanya dijawab lebih cepat, pada hari-hari penantian. Oh, yang terkasih, jangan pernah pudar untuk melihat apa yang dapat Allah perbuat dengan Anda dan melalui Anda!

    3. Elisabet adalah orang yang bijaksana dalam pemberitaannya (Lukas 1:42-44)

    4. "Lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan."

      Maria langsung datang kepada Elisabet dengan membuat sebuah lagu. Ini benar-benar menarik! Apakah Anda tahu bahwa Lukas adalah satu-satunya penulis Injil yang menuliskan gejolak puisi dan nyanyian yang berkaitan dengan inkarnasi untuk kita?

      Dari Lukas kita sudah mengetahuinya, dan ini mungkin menjadi sesuatu yang diminati oleh orang-orang yang mencintai musik, kebahagiaan Elisabet, keagungan Maria, nyanyian Zakharia, nyanyian Simeon, penginjilan yang dinyanyikan oleh malaikat Tuhan yang ada di bukit-bukit tinggi dan nyanyian sukacita para tentara surga.

      Lukas sendiri, sang seniman, telah mengumpulkan dan menyusun, di bawah bimbingan Roh Kudus, kisah-kisah yang menyingkapkan fakta bahwa ketika Yesus datang ke dunia, puisi yang tertulis menyatakan dirinya sendiri, dan musik pun terlahir.

      Pemberitahuan ini seperti sebuah syair bagi Maria (ayat 42-45).

      Meskipun itu bukanlah kebenaran yang terdalam yang lahir melalui nyanyian ini, Anda tahu, catatan terdalam ini, merupakan sebuah penghormatan, dan kekaguman akan Tuhan.

      Mengapa Elisabet menghormati Maria dengan cara demikian? "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"

      Karena Elisabet, anak perempuan dari zaman yang lama, adalah biduan pertama pada zaman baru. Nyanyiannya adalah nyanyian pertama Injil; nyanyian pertama era baru yang terdengar pada waktu fajar. Seluruh berkat yang ia sampaikan kepada Maria sampai kepada anaknya yang ada di dalam kandungan.

      Itu adalah suara puisi terakhir pada zaman yang lama, dan nyanyian itu menyapa dunia baru yang sedang merekah.

      Umatku yang terkasih, kita hidup di dunia yang terus berubah. Seberapa indahnya suara yang kita dengar ketika kita berpindah dari dunia ini ke dunia yang kita tinggali sekarang, dan ke dunia yang akan kita tinggali pada bulan Januari yang akan datang? Apakah kita sudah memiliki nyanyian jiwa yang dibebaskan dalam hati kita? Apakah kita memiliki nyanyian Penyelamat dalam hati kita? Akankah kita menemukan zaman sekarang dengan sukacita Tuhan yang membangkitkan kekuatan kita dan memuja-Nya sehingga pada hari-hari yang akan datang orang lain akan bangkit dan menyebut kita berbahagia? Elisabet adalah orang bijaksana dalam pemberitaannya!

    5. Elisabet adalah orang yang bijaksana dalam penguatannya (Lukas 1:45)

    6. "Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

      Sungguh sebuah penguatan yang mengagumkan! Penguatan apakah itu? Melalui kepercayaan muncullah tindakan! Kita harus cermat memperhatikan pujian yang besar, yang Elisabet persembahkan atas anugerah iman "Berbahagialah dia yang percaya."

      Kita tidak perlu meragukan bahwa wanita suci ini memiliki iman yang pantas dipuji. Tidak diragukan bahwa dia mengetahui Kitab Suci Perjanjian Lama dengan baik.

      Dia mengalami hal-hal besar yang terjadi oleh iman.

      Apakah kesuluruhan sejarah dari orang-orang suci Allah di setiap masa, hanyalah catatan para pria dan wanita yang mendapatkan kabar baik karena iman?

      Apakah kisah sederhana semua orang mulia dari Habel dan seterusnya, hanyalah sebuah kisah pendosa yang ditebus, yang percaya dan begitu diberkati?

      Oleh iman mereka mendapatkan apa yang dijanjikan. Oleh iman mereka hidup. Oleh iman mereka berjalan. Oleh iman mereka bertahan dalam kesulitan-kesulitan. Oleh iman mereka memandang kepada Penyelamat yang tidak terlihat dan hal-hal baik yang akan datang. Oleh iman mereka melawan dunia, kedagingan, dan iblis. Oleh iman mereka menang dan tiba di rumah dengan aman sampai kepada kemuliaan.

      Dan, karena penyertaan ilahi ini Maria telah membuktikan satu hal kepada dirinya sendiri. Tidak mengherankan jika penguatan Elisabet benar-benar mendalam. "Berbahagialah dia yang percaya."

      Saudara, jika ada satu hal yang benar-benar kita perlukan hari ini -- memercayai para wanita yang menjadi berkat bagi keluarga mereka dan dunia.

      Betapa hebat penguatan yang Elisabet berikan! Apakah kita mengetahui sesuatu dari iman yang berharga ini pada saat Natal nanti? Hai wanita, tahukah kita?

      Janganlah kita berhenti sampai kita mengetahui dan mengalami; dan setelah kita mengetahuinya, janganlah kita berhenti berdoa agar iman kita terus bertumbuh dengan luas.

      Lebih baik ribuan kali menjadi kaya dalam iman daripada kaya dengan emas.

      Emas akan menjadi tidak berarti di dunia yang tak terlihat, dunia yang akan kita tuju. Namun, iman akan dimiliki di dunia itu di hadapan Allah Bapa dan para malaikat suci. Lambat laun, nilai iman benar-benar akan diketahui. Diberkatilah mereka yang percaya. Elisabet itu bijaksana dalam penguatannya!

  3. Wanita bijak ketiga dalam kisah Natal adalah Hana!

    1. Hana adalah orang yang memiliki ketajaman persepsi dalam kebijaksanaannya! (Lukas 2:36)

    2. "Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin, ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya."

      Hana adalah seorang wanita yang memiliki ketajaman yang luar biasa, tajam dalam persepsi, tajam berpikir, memiliki hikmat yang praktis! Dengan kata lain, dia adalah wanita yang saleh dan bijaksana.

      Suatu hal yang menarik bahwa sejarah Hana hanya dicatat oleh Lukas.

      Hikmat Allah menakdirkan bahwa seorang wanita dan seorang pria harus menguji kenyataan bahwa Mesias telah lahir. Dengan kesaksian dua saksi, ditegaskan bahwa nubuat Maleakhi digenapi dan utusan perjanjian tiba-tiba datang ke bait (Maleakhi 3:1).

      Fakta-fakta tentang wanita baik ini memang sedikit, tetapi tidak terlalu kurang, pantas untuk diperhatikan dan fakta-fakta yang darinya kita bisa memetik pelajaran yang terbaik.

      Setelah kehidupan pernikahan berlangsung selama 7 tahun, dia menghabiskan 84 tahun berikutnya seorang diri sebagai seorang janda. Ujian, kesedihan, dan pencobaan sebagai sebuah kondisi yang harus dihadapai barangkali benar-benar berat. Namun, karena kasih karunia, Hana dapat melewati semuanya.

      Dia benar-benar menjawab penggambaran yang disampaikan oleh Paulus. Dia benar-benar seorang janda (1 Timotius 5:5). Ketajaman persepsinya terus-menerus menjaganya untuk berjalan lebih dekat kepada Allah.

    3. Hana adalah orang yang bijaksana dalam pelayanannya (Lukas 2:37)

    4. "Dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa."

      Inilah bukti seorang wanita yang mengasihi Bait Allah. "Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah." Dia memiliki penghormatan yang tinggi terhadap tempat istimewa yang Allah tinggali. Ia merasa tidak pernah begitu dekat dengan Allah seperti ketika ia berada di Bait Allah, perasaan itu benar-benar berarti bagi dia, tempat Kudus. Dia mengerti maksud kata-kata Daud yang sangat indah. "Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup." (Mazmur 84:2) Hana adalah seorang wanita yang memiliki sikap penyangkalan diri yang besar, dia melayani Allah dengan berdoa dan berpuasa, dia terus-menerus menjaga hidupnya untuk tetap taat. Dia benar-benar didorong, melalui berbagai tindakan nyata bahwa dia akan menjadi bejana untuk kemuliaan Bait Tuhan. Terbukti, dia tidak pernah lelah berdoa untuk orang lain dan berdoa untuk pemenuhan janji-janji mengenai Mesias.

    5. Hana adalah orang yang bijaksana dalam kemurahannya (Lukas 2:28)

    6. "Ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah."

      Tradisi mengatakan bahwa suku Asyer mendapat perhatian karena kecantikan dan bakat kaum wanitanya, yaitu orang-orang yang mendapatkan anugerah yang seharusnya dikualifikasikan bagi pernikahan bangsawan dan imam agung! Namun, tambahkanlah pada anugerah tersebut suatu anugerah hikmat, dan milikilah kelompok wanita yang benar-benar luar biasa bagi Allah.

      Jangan mengharapkan hikmat datang ke dalam hidup Anda seperti serpihan bongkahan batu karang di dalam ikat pinggang tukang pengantar barang. Ini bukan seperti itu. Hikmat tidak terpercik dan jelas, atau disalurkan seperti suatu resep yang diberikan di apotek. Hikmat datang secara pribadi dari Allah seperti sebuah produk yang muncul dari keputusan yang benar, reaksi yang saleh, dan penerapan prinsip-prinsip rohani untuk keadaan sehari-hari. "Hikmat muncul bukan dari mengusahakan hal-hal yang amat besar bagi Allah, tetapi dari kesediaan diri untuk setia dalam tugas-tugas kecil dan tidak jelas, yang hanya sedikit orang melihatnya." (Charles Swindol)

      Hana adalah seorang wanita yang membagikan hal-hal terkait dengan Tuhan dan rumahnya kepada orang lain, menurut teks Alkitab.

      Segera setelah ia melihat Yesus, apa yang dia lakukan? "Hana menceritakan tentang Dia" kepada orang lain yang ia kenal di Yerusalem dan kepada orang yang berteman baik dengannya. Ada ikatan yang sangat kuat antara Hana dan orang-orang yang memiliki iman besar. Mereka sering bepergian ke tempat penyembahan yang sama dan memiliki pengharapan yang sama serta melayani tuan yang sama. Tolong perhatian, Teman-Teman, Hana menerima ganjaran yang besar atas semua kerajinannya dalam melayani Allah sebelum ia meninggalkan dunia yang tua ini.

      Dia diizinkan mendapatkan hak istimewa yang luar biasa karena melihat Dia yang sudah lama dijanjikan dan karena orang-orang yang sering muncul dalam doanya. Imannya akhirnya mengubah pandangan dan harapannya menjadi jelas. Sukacita wanita lembut itu tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, dan penuh dengan kemuliaan.

    Akan menjadi lebih baik bagi semua wanita Kristen untuk merenungkan karakter ketiga wanita bijak dari kisah Natal ini dan dapatkanlah hikmat yang besar dari hikmat mereka. (t/S. Setyawati)

    Diterjemahkan dari:

    Nama situs : Treasured Truth Today
    Alamat URL : http://www.treasuredtruthtoday.org/article/khsa/sermons/sa-005.php
    Judul asli artikel : Christmas Message! The Three Wise Women Of Christmas!
    Penulis : Tidak dicantumkan
    Tanggal akses : 5 Agustus 2014