PERJALANAN MARIA

Bacaan Alkitab: Lukas 1:26-56

Semua orang ada dalam suatu perjalanan, dan perjalanan Maria secara luar biasa berubah pada malam ketika malaikat Gabriel diutus oleh Allah untuk berbicara kepadanya. Dapatkah Anda membayangkan seperti apa rasanya bagi seorang gadis yang masih murni ini, dalam masa remajanya, ketika tahu bahwa Allah sendiri yang mengutus salah satu dari dua penghulu malaikat untuk berbicara kepadanya secara pribadi?

Ada empat kata yang melukiskan perjalanan yang dijelaskan dalam bacaan kita hari ini. Kata yang pertama adalah ketakutan. Alkitab menjelaskan reaksi Maria terhadap salam yang disampaikan malaikat itu kepadanya sebagai "sangat takut". Itu terdengar meremehkan, sebab pada ayat selanjutnya, malaikat itu berkata kepadanya, "Jangan takut." Malaikat itu kemudian menjelaskan apa yang akan terjadi padanya, dan berbicara tentang dia yang akan mengandung seorang Anak laki-laki, lalu melanjutkan dengan memberitahukan tentang nama-Nya, kemasyhuran-Nya, dan pemerintahan-Nya.

Kata kedua yang menjelaskan respons Maria adalah bertanya-tanya. Bagaimana hal itu akan terjadi? Dia perlu tahu bagaimana mungkin dia mengandung Anak ini, sebab dia tidak pernah berhubungan seksual dengan seorang laki-laki. Dia bertunangan dengan Yusuf, tetapi di bawah hukum masyarakat itu, dia masih tinggal di rumah ayahnya sampai tiba hari pernikahannya. Itu merupakan komitmen total, tetapi belum merupakan wujud dari suatu pernikahan. Sekali lagi, malaikat itu menjelaskan apa yang akan terjadi. Kelahiran itu akan bersifat supernatural dan merupakan karya Roh Kudus. Bersama Allah, tidak ada yang mustahil.

Kata yang ketiga adalah berserah. Maria merespons dengan penyerahan diri kepada rencana Allah, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Pertanyaan-pertanyaan telah berakhir, meskipun akan ada banyak orang yang akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu. Sekarang, yang ada hanyalah berserah dan percaya kepada Allah.

Aspek yang keempat dari perjalanan ini adalah menyembah. "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku," dan demikianlah selanjutnya nyanyian pujian dari orang yang rendah hati dan berserah.

Sungguh perjalanan yang mengagumkan -- dari ketakutan, ke bertanya-tanya, ke berserah, dan ke menyembah. Meski Maria sangat istimewa, seperti halnya kita, dia juga seorang manusia, dan Allah memiliki rencana untuk memakai dan memberkati dia. Kehendak-Nya bagi kita mungkin sangat berbeda dengan kehendak-Nya untuk Maria, tetapi prinsipnya masih sama.

Pertanyaan:

1. Menurut Anda, apa artinya beroleh kasih karunia dari Allah (Lukas 1:28,30)?

2. Menggunakan empat kata ini -- ketakutan, bertanya-tanya, berserah, dan menyembah -- di manakah Anda melihat diri Anda dalam perjalanan hidup Anda dengan Allah? Apakah Anda sudah melanjutkannya ke berserah dan menyembah?

Diterjemahkan dari:
Judul buku: Promise: The True Meaning of Christmas
Judul asli artikel : Mary's Journey
Penulis: Michael Ross-Watson
Penerbit: KJPublishing.com
Halaman: 16 -- 17