Di Manakah Bayi Yesus?

Nats: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud (Lukas 2:11)

Bacaan: Lukas 2:1-12

Semua sepertinya dating lebih awal setiap tahunnya. Toko-toko memasang hiasan Natal. Surat kabar mengiklankan, "hadiah Natal sempurna". Iklan-iklan mainan menyelingi berbagai pertunjukan di televisi. Musik Natal berkumandang di mana-mana. Sebelum Anda sempat menyadarinya, ada jamuan makan yang harus Anda hadiri, pesta-pesta yang tidak bisa Anda lewatkan, hadiah-hadiah yang mesti dibungkus, pertemuan keluarga yang perlu direncanakan, kue-kue panggang yang harus disiapkan, dan seabrek kegiatan lain yang dapat mengimpit makna Natal yang sesungguhnya.

Delores Van Belkum bercerita kepada saya tentang cucu lelakinya yang menyatakan kritik tajam. Ayah dan ibunya selalu memakai gambaran palungan sederhana untuk menceritakan kepada Justin tentang Maria, Yusuf, dan bayi Yesus. Mereka ingin supaya ia memahami bahwa Anak yang lahir di Betlehem itu adalah Pribadi yang sangat istimewa. Ketika hari Natal sudah dekat, Justin pergi berbelanja bersama ibu dan neneknya. Seorang pelayan toko menunjukkan hiasan Santa, beberapa mainan, dan hiasan-hiasan dekorasi yang berkilauan kepadanya. Ia sangat terpesona. Namun ia menyampaikan sesuatu yang mengejutkan untuk anak kecil seusianya manakala ia mendongak ke atas dan berkata, "Tapi di manakah bayi Yesus?"

Pada Natal kali ini, marilah kita mengingat alasan paling utama dari perayaan ini, yaitu kelahiran Anak Allah. Maka, ketika orang mendengar kita berbicara dan mengamati kegiatan yang kita lakukan, mereka tidak akan bertanya, "Di manakah bayi Yesus?" --Dave Egner

HINDARILAH MENGADAKAN PERAYAAN NATAL TETAPI KEHILANGAN KRISTUS